Posted by : Unknown Minggu, 01 November 2015


Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melakukan komunikasi dengan orang lain maupun itu teman, guru, dosen, orang tua, pacar, dan lainnya. Namun bila kita perhatikan dengan seksama, banyak sekali kalimat yang kita ucapkan dalam berkomunikasi itu adalah kalimat yang tidak efektif.

Apa itu kalimat efektif..?

Kalimat efektif merupakan kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pemikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Panjang bener pengertiannya ya? kalau pendapat saya simpel, Kalimat efektif adalah kalimat yang dalam penggunaan katanya tepat dan tidak boros dalam penggunaan kata sehingga mudah dimengerti oleh pendengar atau pembaca.

Contoh : "Untuk bapak kepala sekolah waktu dan tempat saya persilahkan"
Itu merupakan contoh kalimat tidak efektif, sedangkan bentuk kalimat efektifnya adalah bisa hanya dengan "Untuk bapak kepala sekolah saya persilahkan"

Ciri-ciri dari kalimat efektif

  • Bentuk kata harus sesuai EYD
  • Struktur kalimat tepat
  • Kesejajaran
  • Kontaminasi
  • Pleonasme 
  • Kata baku
  • Kelogisan
  • Selalu menggunakan EYD

Bentukan Kata

Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat. 

Contoh : Anak-anak melempari batu ke dalam sungai

Kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan imbuhan yang tidak tepat. Akhiran –i pada kata melempari pada kalimat 1 membutuhkan objek yang bergerak.

Perbaikan : Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai

Struktur Kalimat

Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas.

Contoh:
1. Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.
2. Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran.

Kalimat 1 tersebut tidak efektif karena tidak ada subjeknya. Subjek kalimat tersebut terganggu oleh adanya preposisi di. Sementara pada kalimat 2 induk kalimat saya akan mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya konjungsi maka.

Perbaikannya :
1. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat
2. Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan syukuran.

Kesejajaran

Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakandalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga harus kata kerja. Dan seterusnya.

Contoh:
1. Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.
2. Kegiatan hari ini adalah mengedit karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah.

Perbaikannya :
1. Tugas para pekerja itu adalah pengecatan rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar.
2. Kagiatan hari ini adalah pengeditan karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah.

Kontaminasi

Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat.

Contoh:
1. Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengeyampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah dibaca oleh saya.

Pada kalimat 1 dan 2 terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan dan mengeyampingkan sedangkan pada kalimat 3 terjadi kerancuan bentuk kalimat pasif.

Perbaikannya:
1. Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah saya baca.

Pleonasme

Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan.

Contoh:
1. Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2. Kesehatannya telah pulih kembali.

Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang berlebihan. Pada kalimat 1 kata zaman = waktu = kala, jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada kalimat kedua kata pulih = kembali seperti semula.

Perbaikannya :
1. Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2. Kesehatannya telah pulih.

Kelogisan

Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis atau masuk akal.

Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

Sumber :
http://zabidin1993.blogspot.co.id/2013/11/kalimat-efektif.html
https://bahasakubahasamu.wordpress.com/2012/01/30/kalimat-efektif/


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Reza Eko Oktaviano - Hentai Ouji - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -